Sejak senyum tak lagi dilarang
kita mencandai beribu perasaan yang menumbuk dada
tersungging bibir kesana kemari
dan hanya ada beberapa pergantian
berbaris di sudut sudut penantian
jangan pernah berkata jangan
lalu aku meludah ke langit
kukira kau akan kena
ternyata aku menjadi bangkai tak berguna
pepohonan yang berlari ke belakang
juga bercanda pada perjalanan
Bagaimana dengan kita yang suka mencandakan perasaan?
bermain main dengan ulu hati
seolah jantung tahan hentakan gempa
sementara sedetik kejut kita langsung mati
lalu bersembah sujud pada dewa dewa
Ini bukan anekdot tentang perasaan
aku tak bernyali
Karena kita semua takut mati!
0 comments:
Post a Comment